Rabu, 21 Desember 2011

my new post ;)


yap yap yap.. ini blog kedua aku.. niatnya buat share-share aja, soalnya yg satunya terlalu privasi ;)
ehm.. boleh dibaca dan dikomentari deh tugas essay pengantar ekonomi yang belum kelarnya :D

Indonesia: Orang Kaya VS Orang Miskin

Siapa tak kenal Indonesia? Negara dengan sejuta budaya dan ribuan pulau yang mengahampar di dalamnya. Zamrud Khatulistiwa sebutannya. Negara yang berada di kawasan Asia Tenggara, diapit dua benua (Asia & Australia), diapit dua samudra (Hindia & Pasifik), dan tentunya dilalui garis khatulistiwa. Indonesia menduduki peringkat keempat sebagai negara yang memiliki penduduk terbanyak di dunia. Dari peringkat tersebut tentu saja Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia pun seharusnya lebih baik daripada SDM-SDM di negara lain, namun sayangnya teralu banyak kesenjangan sosial yang terjadi di negara ini. Kenapa? Mari kita bahas!


Ekonomi. Mengenai ekonomi, Indonesia jelas lebih mempercayakan pemerintahnya karena pemerintah di Indonesia memiliki peranan penting dalam hal ekonomi. Pemerintah memiliki lebih dari 164 BUMN dan menetapkan harga beberapa barang pokok, termasuk bahan bakar, beras, listrik, dan lain sebagainya. Dari penetapan harga tersebut sudah jelas seharusnya pemerintah Indonesia menyeseuaikan harga yang seharusnya terjadi melihat keadaan ekonomi Indonesia yang masih terbilang sangat minim.
Presiden dalam pidato penyampaian RUU RAPBN 2012 beserta nota keuangannya di depan rapat paripurna DPR RI di Jakarta, Selasa 16 Agustus 2011 mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2011 baik. Asumsi pertumbuhan ekonomi pada RAPBN 2012 sebesar 6,7 persen atau lebih besar dibanding asumsi  pada APBN Perubahan 2011 sebesar 6,5 persen. “Kita patut bersyukur masih mampu mengendalikan defisit dan menjaga ketahanan fiskal, di saat beberapa negara Eropa mengalami krisis fiskal dan utang pemerintah akibat kenaikan defisit mereka yang mencapai lebih dari 10 persen terhadap PDB,” kata SBY. (korando/17/08/11). Dari pernyataan tersebut, harusnya kita berfikir kembali bahwa pada dasarnya bukan hanya pertumbuhan ekonomi Indonesia yang hanya diperhatikan. Perhatikan juga pertumbuhan korupsi di Indonesia, apakah jauh lebih baik dari pertumbuhan ekonomi yang disebutkan? Perhatikan juga tingkat kemiskinan yang terjadi, apakah presiden dan jajaran pemerintah pernah menaiki kereta kemudian memperhatikan rumah-rumah kumuh yang tak layak huni bertumpuk di sepanjang perjalanan? Itukah yang disebut pertumbuhan ekonomi yang baik? Kadang kita hanya memperhatikan ekonomi Indonesia dari satu sisi, itupun tidak detail dan tidak memperhatikan sisi-sisi lain yang seharusnya diperhatikan.
Orang kaya. Wow, dua kata tersebut mempunyai makna yang sangat luas. Apakah orang kaya adalah orang yang mencari usaha dengan modal dan cara yang benar dengan hasil yang maksimal ataukah orang kaya adalah yang mencari usaha dengan modal dan cara yang ‘terlewat benar’ dengan hasil yang sama-sama maksimal? Tentu dua argumen itu bisa ditilik dari berbagai sisi: sisi baik, sisi buruk, atau sisi datar. Sisi baik, apakah kekayaan orang tersebut memang bermanfaat dan menunjang Indonesia, paling tidak membayar pajak yang sesuai dengan kekayaannya. Sisi buruk, apakah orang kaya tersebut memang merugikan, untuk Indonesia sendiri tentunya. Sisi datar, nah ini sisi yang disebut sisi biasa saja karena memang orang kaya tersebut tidak berpengaruh dari segi manfaat atau kerugian, namun jarang sekali orang kaya yang tidak berpengaruh jika dilihat dari hakikat manusia sebagai mahluk sosial.
Orang kaya di Indonesia. Jika mendengar kalimat tersebut pikiran kita tentu langsung tertuju kepada pejabat-pejabat yang bermartabat dan (semoga) bermanfaat untuk ummat. Pejabat di Indonesia? Ya, disini kita bisa melihat pemerintah (yang mempunyai peranan penting dalam hal perekonomian di Indonesia) juga ternyata memiliki kekayaan yang tak kalah pentingnya.
Meskipun kondisi perekonomian global sedang gonjang-ganjing, perekonomian Indonesia masih tetap melaju. Hal itu tecermin dari meningkatnya produk domestik bruto Indonesia  hingga 70 persen dan pasar modal Indonesia juga naik 3 persen. Hal tersebut, menurut Forbes, membantu meningkatkan total kekayaan 40 orang kaya Indonesia tahun ini hingga 19 persen menjadi 85,1 miliar dollar AS (kompas/11/11/11). Yang menjadi pertanyaan apakah peningkatan total kekayaan 40 orang kaya tersebut berpengaruh positif bagi Indonesia sendiri?
          Orang miskin. Ini dia dua kata antonim dari hal yang kita bahas sebelumnya. Sama-sama berawalan ‘orang’ namun tentu memiliki perbedaan yang sangat konkret. Apa itu? Dari definisi, orang miskin adalah orang yang penghasilannya kurang atau bahkan tak berpenghasilan sama sekali. Dari segi sisi, orang miskin hanya bisa kita lihat dari satu sisi untuk Indonesia sendiri, yaitu sisi negatif, bukan berarti sisi negatif yang dimaksud adalah orang miskin itu tidak bermanfaat untuk Indonesia tapi sisi negatif di sini adalah kerugian untuk Indonesia sendiri karena semakin banyak orang miskin di Indonesia itu membuktikan bahwa Indonesia masih butuh pengarahan untuk menurunkan jumlah orang miskin di Zamrud Khatulistiwa tersebut. Apa kata dunia? Bukankah Indonesia memiliki ribuan Sumber Daya Alam  yang memadai dan Sumber Daya Manusia yang seharusnya berlebih dibanding negara-negara kecil lainnya? Mengapa masih ada atau bahkan masih banyak orang miskin di Indonesia?
diambil juga beberapa kutipan dari: wikipediakompas, media anak indonesia

*ga di post semua: sengaja ;)

2 komentar:

NUR MUCHAMAD mengatakan...

Keep Blogging, Sis (o^_^o)/

eva mengatakan...

sipsip ;)

Popular Posts

followers ;)